LAZ Amal Syuhada Luncurkan Perkampungan Ternak Mandiri 2025 di Gunungkidul

Foto: Pembukaan Launching PTM Laz Amal Syuhada di Gunungkidul (16/09/25)

LAZ Amal Syuhada Luncurkan Perkampungan Ternak Mandiri 2025 di Gunungkidul

Gunungkidul, 16 September 2025 — Lembaga Amil Zakat (LAZ) Amal Syuhada Yogyakarta resmi meluncurkan program Perkampungan Ternak Mandiri (PTM) 2025 pada Selasa (16/09), bertempat di Wuntut, Tepus, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Acara yang dimulai pukul 09.30 WIB ini berlangsung penuh semangat, menghadirkan harapan baru bagi pemberdayaan desa melalui pengembangan agribisnis mandiri.

Direktur LAZ Amal Syuhada, Roni Romansyah, S.E.I., dalam sambutannya memaparkan gambaran program PTM selama satu tahun ke depan. Ia menegaskan tekad lembaga untuk terus mengembangkan potensi masyarakat desa, tidak hanya dari sisi ekonomi, tetapi juga sosial dan spiritual.

Momentum penting dalam acara ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) oleh seluruh anggota PTM. Manager Pendayagunaan, Ahmad Syamsuddin, S.H., menjelaskan bahwa MoU tersebut merupakan bentuk komitmen bersama dalam menjalankan program pemberdayaan yang berkelanjutan, sehingga manfaatnya dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat.

Salah satu anggota PTM, Ibu Paniyem, turut berbagi pengalaman selama tujuh tahun menjadi bagian dari program ini. Ia menuturkan bahwa keikutsertaan dalam PTM tidak hanya memberi manfaat ekonomi, tetapi juga nilai spiritual yang kuat. “Setiap bulan kami bersama karyawan LAZ melaksanakan dakwah, bahkan secara mandiri mengadakan pengajian rutin setiap Kamis malam setelah Maghrib di masjid setempat,” ujarnya.

Kisah tersebut memperlihatkan bahwa PTM tidak hanya berfungsi sebagai wadah peningkatan kesejahteraan ekonomi, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dan spiritual di tengah masyarakat.

Ke depan, LAZ Amal Syuhada menargetkan agar program PTM 2025 dapat mendorong kemandirian peternak sekaligus memperluas jaringan kebermanfaatan sosial dan ekonomi di wilayah Gunungkidul. Dengan demikian, desa tidak hanya mandiri secara ekonomi, tetapi juga menjadi pusat ketahanan sosial dan dakwah yang berdaya.

----------

Humas Syuhada