Ceramah Tarawih di Masjid Syuhada: Ust. Kusnadi Ikhwani Ungkap Rahasia Memakmurkan Masjid Sepanjang Tahun
Masjid Agung Syuhada Yogyakarta kembali menghadirkan ceramah tarawih yang kali ini disampaikan oleh Ustadz Kusnadi Ikhwani, Ketua DKM Masjid Raya Al-Falah Sragen.
BERITA
Humas Syuhada
3/10/20253 min read


Ceramah Tarawih Ust. Kusnadi Ikhwani di atas mimbar Masjid Agung Syuhada Yogyakarta
Ustadz Kusnadi Ikhwani Sampaikan Strategi Memakmurkan Masjid dalam Ceramah Tarawih di Masjid Agung Syuhada
Yogyakarta – Pada Ahad, 2 Maret 2025, Masjid Agung Syuhada Yogyakarta kembali menghadirkan ceramah tarawih yang kali ini disampaikan oleh Ustadz Kusnadi Ikhwani, Ketua DKM Masjid Raya Al-Falah Sragen. Dalam ceramahnya, beliau berbagi pengalaman pribadi serta strategi inovatif dalam memakmurkan masjid, sebuah tema penting yang relevan bagi pengelolaan masjid di berbagai daerah.
Pengalaman Pribadi dan Keterikatan dengan Masjid Agung Syuhada
Ustadz Kusnadi membuka ceramahnya dengan menceritakan keterikatan emosionalnya dengan Masjid Agung Syuhada. Beliau mengungkapkan bahwa sejak tahun 1995 hingga 2002, dirinya sering melaksanakan shalat tarawih di Masjid Syuhada, terutama saat masih tinggal di kawasan Sagan sebagai konsultan jurusan geodesi. Kenangan ini menjadi dasar inspirasi bagi beliau dalam mengelola masjid dengan lebih profesional dan inovatif.
Strategi Memakmurkan Masjid Sepanjang Tahun
Ustadz Kusnadi menyoroti fenomena umum bahwa masjid biasanya hanya ramai saat Ramadhan, tetapi sepi setelahnya. Oleh karena itu, diperlukan strategi untuk menjaga keberlangsungan jamaah dan aktivitas masjid sepanjang tahun. Beliau mencontohkan pengalamannya saat menjadi takmir di Masjid Al-Falah Sragen pada tahun 2016, di mana ia melakukan berbagai terobosan untuk meningkatkan jumlah jamaah dan aktivitas masjid.
Beberapa langkah yang beliau lakukan antara lain:
✅ Merekrut imam dan pegawai masjid yang profesional
Imam masjid harus memiliki standar bacaan yang baik, minimal hafal 15 juz, serta memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Pegawai masjid juga diberi gaji profesional, bahkan dua kali UMR, untuk memastikan manajemen masjid berjalan dengan baik.
✅ Mengelola masjid dengan manajemen yang baik
Menurut Ustadz Kusnadi, “Kebaikan yang tidak diorganisasi akan kalah dengan kejahatan yang diorganisasi dengan baik.” Oleh karena itu, pengelolaan masjid harus dilakukan secara profesional, seperti yang diterapkan di Masjid Jogokaryan dan Masjid Daarut Tauhiid, yang telah berhasil menjadi model masjid modern.
✅ Membuka masjid 24 jam dan menjamin keamanan jamaah
Sebagai langkah inovatif, Ustadz Kusnadi menerapkan sistem masjid terbuka 24 jam, serta memasang CCTV untuk keamanan. Bahkan, masjid juga memberikan kompensasi bagi barang jamaah yang hilang, sebagai bentuk tanggung jawab takmir dalam menciptakan rasa aman bagi jamaah.
✅ Program untuk menarik jamaah, terutama anak muda
Salah satu tantangan besar dalam mengelola masjid adalah minimnya keterlibatan anak muda. Oleh karena itu, beliau menekankan pentingnya memberikan ruang bagi generasi muda dalam kepengurusan masjid, agar masjid lebih energik dan memiliki visi jangka panjang.
✅ Pengelolaan keuangan masjid yang transparan
Ustadz Kusnadi menggarisbawahi pentingnya transparansi dalam keuangan masjid. Beliau mencontohkan Masjid Jogokaryan, yang menerapkan sistem di mana dana infak jamaah dikembalikan kepada mereka dalam bentuk kegiatan yang memakmurkan masjid, seperti santunan, takjilan, dan program sosial lainnya.
Pendirian Akademi Marbot Masjid: Meningkatkan Profesionalisme Pengelola Masjid
Salah satu inovasi lain yang dilakukan oleh Ustadz Kusnadi adalah pendirian Akademi Marbot Masjid. Akademi ini bertujuan untuk melatih dan membekali marbot dengan keterampilan yang diperlukan dalam pengelolaan masjid modern. Lulusan akademi ini diwisuda dan langsung ditempatkan di berbagai masjid dengan gaji setara UMR, sehingga mereka bisa menjalankan tugasnya secara profesional.
Pesan Penting: Memakmurkan Masjid Adalah Tanggung Jawab Bersama
Di akhir ceramahnya, Ustadz Kusnadi menegaskan pentingnya meningkatkan kualitas shalat, bacaan Al-Qur’an, serta kebiasaan bersedekah, terutama di bulan Ramadhan. Beliau mengajak seluruh umat Islam untuk tidak hanya memakmurkan masjid saat Ramadhan, tetapi juga menjadikannya pusat kegiatan sepanjang tahun.
Beberapa kutipan inspiratif yang disampaikan dalam ceramah ini antara lain:
📌 "Ramadhan sepanjang tahun"
"Jangan hanya ramai saat Ramadhan, tetapi juga setelahnya. Mari kita jaga masjid tetap makmur sepanjang tahun."
📌 "Kebaikan yang tidak diorganisasi akan kalah oleh kejahatan yang diorganisasi dengan baik."
"Banyak kasus kejahatan dilakukan dengan sangat rapi. Maka, takmir masjid juga harus lebih rapi dan profesional dalam mengelola masjid."
📌 "Takmir masjid harus punya gagasan dan ide."
"Kalau ingin masjid maju, takmirnya harus inovatif, memiliki strategi, dan siap beradaptasi dengan zaman."
📌 "Ke masjid bukan perjalanan kaki, tapi perjalanan hati."
"Masjid bukan sekadar tempat ibadah, tapi juga pusat kehidupan dan kebersamaan."
📌 "Jangan menunggu tua baru ke masjid."
"Biasakan diri untuk datang ke masjid sejak muda, jangan menunggu usia tua."
📌 "Salat Subuh harus dimakmurkan dengan berbagai cara."
"PR kita semua adalah bagaimana caranya menjadikan Salat Subuh seramai Salat Jumat."
Harapan dan Kesimpulan
Ceramah Ustadz Kusnadi Ikhwani di Masjid Agung Syuhada memberikan banyak wawasan dan inspirasi bagi jamaah tentang pentingnya memakmurkan masjid tidak hanya saat Ramadhan, tetapi juga sepanjang tahun. Berbagai strategi, mulai dari manajemen profesional, keterlibatan anak muda, transparansi keuangan, hingga inovasi program masjid, menjadi langkah-langkah penting dalam membangun masjid sebagai pusat peradaban Islam.
Dengan adanya ceramah ini, diharapkan para takmir dan jamaah semakin sadar akan pentingnya menjadikan masjid sebagai rumah bersama yang selalu hidup dengan aktivitas keagamaan, sosial, dan pendidikan.
___
Humas Syuhada
Sejarah
Masjid bersejarah, penghargaan para pejuang.
Dakwah
Pendidikan
+62851-1702-1952
© 2024. All rights reserved.