Bekerja Itu Ibadah! Kajian Selasa Malam CDMS Tekankan Pentingnya Kemandirian Ekonomi

Pada Selasa malam, 28 Januari 2025, Corps Dakwah Masjid Syuhada (CDMS) kembali menggelar Kajian Selasa Malam yang diisi oleh Ustadz Tajul Muluk. Dalam kajian yang bertemakan Riyadhus Shalihin: Perintah untuk Bekerja, Ustadz Tajul Muluk menjelaskan tentang dorongan Islam bagi umatnya untuk bekerja, mencari nafkah yang halal, serta larangan meminta-minta jika masih mampu berusaha.

BERITA

Humas Syuhada

2/3/20252 min read

Cuplikan Ceramah Ustadz Tajul Muluk di Ruang Utama Masjid Syuhada

Kajian Selasa Malam CDMS: Islam Mendorong Kemandirian dan Larangan Meminta-Minta

Yogyakarta – Pada Selasa malam, 28 Januari 2025, Corps Dakwah Masjid Syuhada (CDMS) kembali menggelar Kajian Selasa Malam dengan menghadirkan Ustadz Tajul Muluk sebagai pembicara. Kajian kali ini mengangkat tema dari kitab Riyadhus Shalihin yang membahas tentang Perintah untuk Bekerja serta pentingnya kemandirian ekonomi dalam Islam.

Dalam kajiannya, Ustadz Tajul Muluk menekankan bahwa Islam sangat mendorong umatnya untuk bekerja dan mencari nafkah secara mandiri. "Meminta-minta tidak diperbolehkan kecuali dalam keadaan darurat," ujar beliau. Rasulullah SAW pun telah menegaskan bahwa tangan yang memberi lebih baik daripada tangan yang menerima. Oleh karena itu, Islam mengajarkan setiap individu untuk berusaha dan tidak bergantung kepada orang lain jika masih mampu bekerja.

Keutamaan Orang yang Bekerja dan Dampak Meminta-Minta

Lebih lanjut, kajian ini menjelaskan keutamaan orang yang bekerja keras dalam mencari rezeki yang halal. Rezeki yang diperoleh dengan usaha sendiri lebih berkah dan lebih baik daripada harta yang diperoleh dengan cara tidak baik. Ustadz Tajul Muluk juga mengingatkan dampak negatif dari kebiasaan meminta-minta tanpa kebutuhan, yang dapat membuat seseorang kehilangan harga diri dan martabatnya.

“Islam bukan hanya mengajarkan ibadah spiritual, tetapi juga ibadah sosial dan ekonomi. Bekerja adalah salah satu bentuk ibadah yang bisa mendatangkan pahala besar jika dilakukan dengan niat yang benar dan usaha yang halal,” jelas beliau.

Kisah Inspiratif dari Para Sahabat

Untuk memperkuat pemahaman jamaah, Ustadz Tajul Muluk juga mengisahkan beberapa contoh dari para sahabat Nabi yang lebih memilih bekerja keras daripada meminta-minta. Salah satu kisah yang disampaikan adalah tentang seorang sahabat yang datang kepada Rasulullah SAW meminta bantuan. Rasulullah tidak langsung memberikan uang atau makanan, melainkan menanyakan apa yang dimiliki oleh sahabat tersebut. Setelah itu, beliau menyarankan sahabat tersebut untuk menjual sebagian barangnya dan menggunakan uang hasil penjualan itu sebagai modal usaha.

Kisah ini mengajarkan bahwa Islam tidak hanya memberikan solusi instan tetapi juga mendorong umatnya untuk mandiri secara ekonomi.

Antusiasme Jamaah

Kajian ini mendapatkan respons positif dari jamaah yang hadir. Banyak yang terinspirasi dengan materi yang disampaikan, terutama dalam memahami bagaimana Islam memberikan tuntunan dalam bekerja dan berusaha. Beberapa jamaah juga aktif dalam sesi tanya jawab, menanyakan bagaimana cara menerapkan prinsip-prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari.

Acara ini diakhiri dengan doa bersama, memohon keberkahan dan kemudahan dalam mencari rezeki yang halal. Kajian Selasa Malam CDMS ini menjadi pengingat penting bahwa bekerja bukan sekadar memenuhi kebutuhan duniawi, tetapi juga merupakan bagian dari ibadah yang dapat membawa keberkahan di dunia dan akhirat.

____


Humas Syuhada